Di
pagi hari yang tenang kubuka email seperti biasa. Kuterima email yang dikirim
seorang sahabat lama, Ahmad Rivai, yang kini sedang tugas negara di Kupang
NTT. Dia mengirim message melalui fasilitas pengiriman message/email di
hdn.or.id. Dalam emailnya memberikan kabar duka yang sungguh mengagetkan dan
menyedihkan. Teman kami yang dahulu bermain bersama, ternyata sudah meninggal
setahun yang lalu. Innalillahi wainnailaihi rajiun...
Segala sesuatu
adalah milik-Nya, dan pasti akan kembali kepada-Nya. Jika Allah sudah
berkehendak, maka sudah pasti terjadi. Eri Hardiansyah adalah salah seorang
sahabat kami yang rumahnya sering kami jadikan tempat tongkrongan waktu SMA,
bahkan nginap di sana. Almarhum anak seorang Jendral. Wisma Pati AL di dekat
senayan adalah tempat tinggalnya ketika dulu di SMA. Di sinilah salah satu
tempat bermain kami bertiga, saya, Rivai, dan Eri.
Eri, dulu sering
dipanggil mas Eri. Karena dia asli dari Surabaya. Logat Jawanya sangat
kental. Pistol tiruan dengan butiran peluru karet adalah mainan andalannya.
Sekali kena tembak, lumayan bisa bikin bentol. Walaupun dia susah diajak
ngaji, tapi dia sangat toleran dengan anak-anak Rohis ketika itu. Akrab,
gaul, anak band, suka tertawa, dan logat jawa, itu ciri khasnya. Pernah punya
obsesi terhadap sesuatu ketika SMA. Dan hanya kami bertiga
yang mengetahuinya.
Kini dia sudah tiada. Lebih menyedihkan lagi,
kabar kematiannya baru kuketahui setahun setelah kematiannya di Kalimantan.
Tidak hanya diriku, hampir semua teman seangkatan satu almamater SMA juga
baru dapat kabar duka itu sekarang, itu pun setelah aku kabari
mereka melalui mailing list angkatan dan via Yahoo Messenger.
Almarhum meninggal karena tersengat listrik di tempat kerjanya. Semoga
Allah melapangkan kuburnya, menerima segala amal ibadahnya,
dan menerimanya disisi-Nya yang terbaik.
Kematian seorang sahabat,
selalu mengingatkan saya tentang kematian. Setiap kali menerima kabar
kematian seseorang yang dekat, serasa saya sedang dalam antrian untuk
menunggu giliran berikutnya. Ya Allah, matikanlah kami dalam khusnul
khatimah.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Semoga amal ibadah alm diterima Alloh swt. Wah, jadi teringat teman SD (baca:kramat pela) ada yang meninggal disambar petir, astaghfirullah.